Minggu, 17 Juni 2012

komputer dan media pembelajaran


MEDIA PEMBELAJARAN

1.     Konsep Media Pembelajaran
A.    Hakikat Media Pembelajaran
Kata media dalam “media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”. Dengan demikian, media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media. Hal ini sesuai dengan pendapat Lesle J. Briggs (1979) yang menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai “the physical means of conveying instructional content..book, films, videotapes, etc. Lebih jauh Briggs menyatakan media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai efektifitas media,
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikembangkan beberapa pemahaman tentang posisi media serta peran dan kontribusinya dalam kegiatan pembelajaran.
Beberapa pemahaman itu antara lain : (1) media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber pesan ataupun penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. (2) aplikasi media pembelajaran berpijak pada kaidah ilmu komunikasi, yang antara lain dikatakan Lasswell (1982) “who says what in which channels to whom in what effect” Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Who, siapa yang menyatakan? (guru, widyaiswara, instruktur, fasilitator )
2.      dan semua yang berfungsi sebagai pengirim pesan).
3.      What, pesan atau ide/gagasan apa yang disampaikan (dalam kegiatan )
4.      pembelajaran ini berarti bahan ajar atau materi yang akan disampaikan).
5.      Which Channels, dengan saluran apa, media saluran apa, media atau
6.      sarana apa, pesan itu ingin disampaikan.
7.      To Whom, kepada siapa (sasaran, siswa, peserta didik)
8.      What effect, dengan hasil atau dampak apa?

Secara umum media mempunyai kegunaan:
1.      memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2.      mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3.      menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4.      memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
5.      memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat, karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan dalam pengucapan, pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.

B. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Banyak cara diungkapkan untuk mengindentifikasi media serta mengklasifikasikan karakterisktik fisik, sifat, kompleksitas, ataupun klasifikasi menurut kontrol pada pemakai. Namun demikian, secara umum media bercirikan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu:
1.      Media audio visual gerak, seperti: film bersuara, pita video, film pada televisi, Televisi, dan animasi
2.      Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, halaman suara, dan sound slide.
3.      Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara.
4.      Media visual bergerak, seperti: film bisu.
5.      Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.
6.      Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.
7.      Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.

Namun demikian, dari beberapa pengelompokan tersebut dapat kita simpulkan bahwa media terdiri atas
1.      Media visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, yang termasuk kelompok visual, seperti foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflet, buklet, torso, film bisu, model 3 dimensi seperti diorama dan mokeup.
2.      Media Audio : adalah media yang hanya dapat didengar saja, seperti kaset audio, radio, MP3 Player, iPod
3.      Media Audio Visual : yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar, seperti film bersuara, video, televisi, sound slide,
4.      Multimedia : adalah media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap seperti suara, animasi, video, grafis dan film. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer (CBI).
5.       Media Realia : yaitu semua media nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti tumbuhan, batuan, binatang, insektarium, herbarium, air, sawah dan sebagainya.

Secara sederhana kehadiran media dalam suatu kegiatan pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis sebagai berikut:
1.      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki para siswa.
2.      Media yang disajikan dapat melampaui batasan ruang kelas.
3.      Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
4.      Media yang disajikan dapat menghasilkan keseragaman pengamatan siswa.
5.      Secara potensial, media yang disajikan secara tepat dapat menanamkan konsep dasar yang kongkrit, benar, dan berpijak pada realitas.
6.      Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
7.      Media mampu membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar.
8.      Media mampu memberikan belajar secara integral dan menyeluruh dari yang kongkrit ke yang abstrak, dari seserhana ke rumit.

C. Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran
Sebuah media yang efektif dan efisien serta menyenangkan tentu menjadi dambaan dan kebutuhan untuk pembelajaran, untuk mendapatkan media tersebut diperlukan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan diantaranya dalam pemilihan media. Sejalan dengan hal ini, pendekatan yang ditempuh adalah mengkaji media sebagai bagian integral dalam proses pendidikan yang fokusnya akan memperhatikan beberapa komponen, diantaranya :
1.      Instructional Goals, yaitu tujuan instruksional apa yang akan dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dari kajian Tujuan Instruksional Umum (TIU) atau Tujuan Instruksional Khusus (TIK) ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut. Jika kita kaitkan dengan kurikulum berbasis kompetensi maka kita harus memperhatikan : standar kompetensi, kompetensi dasar dan terutama indikator.
2.      Instructional content, materi pembelajaran, yaitu bahan atau kajian apa yang akan diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.
3.      Learner Characteristic, familiaritas media dan karakteristik siswa. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan dikaitkan dengan karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
4.      Media selection, adanya sejumlah media yang bisa diperbandingkan karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah media yang ada ataupun yang akan dikembangkan.

Sedangkan bila kita akan merancang media, seyogyanya melalui tiga tahap utama, yaitu:
Pertama, Define yaitu fase perumusan tujuan
Kedua, Develope yaitu fase pengembangan
Ketiga, Evaluasi yaitu fase terakhir untuk menilai media yang sudah dikembangkan atau  dibuat, setelah melalui tahap uji coba, revisi, kajian dengan pihak lain.

Selain pertimbangan di atas konsep lain untuk memilih media dapat menggunakan pola seperti lain. Sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari; Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty.
1.   Access. Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang kita perlukan itu tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh siswa? Dalam hal ini media harus merupakan bagian dalam interaksi dan aktivitas siswa, bukan hanya guru yang menggunakan media tersebut.
2. Cost. Biaya juga harus dipertimbangkan. Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita, pada umumnya media canggih biasanya cenderung mahal.
3. Technology.Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tapi kita perlu perhatikan apakah teknologi tersedia dan mudah menggunakannya? Katakanlah kita ingin menggunakan media audio visual di kelas. Perlu kita pertimbangkan, apakah ada listrik, voltase listrik cukup dan sesuai?
4. Interactivity. Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Jadikan media itu sebagai alat bantu siswa dalam beraktivitas, misalnya puzzel untuk anak SD
5. Organization. Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya, apakah pimpinan sekolah atau yayasan mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya. Apakah di sekolah ini tersedia satu unit yang disebut pusat sumber belajar?
6.   Novelty. Kebaruan dari media yang anda pilih juga harus menjadi pertimbangan. Media  yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.

2. Karakteristik Jenis Media Pembelajaran
Banyak cara diungkapkan untuk mengindentifikasi media serta mengklasifikasi-kan karakterisktik fisik, sifat, kompleksitas, ataupun klasifikasi menurut kontrol pada pemakai. Namun demikian, secara umum media bercirikan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu:
1.      Media audio visual gerak, seperti: film suara, pita video, film, tv.
2.      Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, halaman suara.
3.      Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara.
4.      Media visual bergerak, seperti: film bisu.
5.      Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.
6.      Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.
7.      Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.

Berdasarkan pendapat mengenai media tersebut di atas, maka jenis-jenis media pembelajaran dapat dikemukakan sebagai berikut.

A. Media Visual Diam
Media ini termasuk kategori media visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepad siswa). Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol-simbol yang mengandung arti disebut “Media Grafis”. Media grafis termasuk media visual diam, Macam-macam media grafis adalah: gambar/foto, diagram, bagan. Grafik, poster, media cetak, buku.

B. Media Display

1. Papan Tulis/White Board
Salah satu media penyajian untuk PBM yang sering digunakan adalah: “papan tulis, dan white board”. Kedua media ini dapat dipakai untuk penyajian: tulisan-tulisan, sket-sket gambar-gambar dengan menggunakan kapur/spidol white board baik yang berwarna ataupun tidak berwarna.
2. Papan Flanel
         Papan flanel adalah media visual yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran didik. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah, sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain untuk menempel gambar-gambar, dapat pula dipakai menempelkan huruf dan angka-angka. Karena penyajian seketika,
3. Flip Chart
Peta/flip cahrt adalah: lembaran kertas yang berisikan bahan pelajaran, yang tersusun rapi dan baik.

C. Gambar Mati Yang Diproyeksikan
Dengan menggunakan proyektor, informasi yang akan disampaikan dapat diproyeksikan ke layar, sehingga informasi berupa: tulisan, gambar, bagan dll akan menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa. Penggunaan media proyeksi ini lebih menguntungkan, sebab indera pendengaran dan penglihatan akan sama-sama diaktifkan melalui sebuah media transparansi yang telah disiapkan. Yang dimaksud dengan gambar mati (still picture) adalah berupa: gambar, foto, diagram, tabel, ilustrasi dll, baik berwarna ataupun hitam = putih yang relatif berukuran kecil, agar gambar tersebut dapat dilihat atau disaksikan dengan jelas oleh seluruh siswa di dalam kelas dengan jalan diproyeksikan ke suatu layar (screen) .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar