Pentingnya Media pada
pembelajaran di Sekolah Dasar
Pengunaan media pembelajaran pada
pembelajaran di sekolah dasar menjadi bagian penting yang harus mendapt
perhatian dari guru. Hal ini perlu disebabkan karena input siswa pada tingkat
dasar memiliki kemampuan yang terbatas sehingga menjadi penting diperhaitkan
Media Pembelajaran pada pembelajaran di Sekolah Dasar. Sebagaimana diketahui
bahwa dalam sistem pendidikan nasional di
Indonesia SD merupakan bagian integral dari program pembangunan nasional
sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk itu, pemerintah Indonesia
yang bertanggung jawab melaksanakan pendidikan nasional untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Inilah tujuan pendidikan yang akan
dicapai pendidikan
sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pelaksanaan pendidikan formal di Indonesia berdasarkan undang-undang sistem pendidikan nasional
Nomor 20 tahun 2003 adalah terdiri dari beberapa jenjang. Jenjang pendidikan
formal pertama adalah pada jenjang pendidikan dasar yang terdiri dari jenjang
pendidikan sekolah dasar dan jenjang pendidikan sekolah lanjutan pertama. Pada
jenjang pendidikan dasar, jenjang pendidikan formal di tingkat SD merupakan
jenjang pendidikan pertama yang harus ditempuh dan dilewati oleh siswa
untuk menjadi dasar untuk melanjutkan kejenjang pendidikan formal selanjutnya.
Karena itu, jenjang pendidikan dasar sangat penting sebagai awal mula
memberikan siswa bekal pengetahuan
agar siswa mampu mengembangkan kompotensi dasar yang dimilikinya dan dapat pula
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Kompotensi Dasar Siswa di Sekolah Dasar
Pada tingkat sekolah dasar, kompotensi dasar
yang harus dimiliki oleh siswa adalah sekurang-kurangnya memiliki kemampuan
membaca, menulis dan berhitung (calistung) untuk dijadikan modal utama dan
pokok untuk dapat melanjutkan pendidikan pada jenajang pendidikan formal
selanjutnya. Agar siswa dapat mengikuti kegiatan pendidikan ditingkat yang
lebih tinggi, maka siswa harus dibekali dengan tiga kemampuan dasar tersebut.
Pelaksanaan pendidikan di tingkat sekolah
dasar dan Madrasah ibtidaiyah atau sederajat, hal pokok pertama yang diajarkan
kepada anak didik adalah membaca, menulis dan berhitung. Dengan modal kemampuan
dasar tersebut siswa dapat meperoleh pengetahuan
melalui kegaitan membaca. Kemampuan membaca dipergunakan tidak hanya pada mata
pelajaran tertentu saja, akan tetapi digunakan pada semua mata pelajaran.
Meskipun dalam kurikulum pendidikan dasar, kemampuan dasar membaca siswa
diajarkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Kenyataan menunjukkan bahwa kebanyakan siswa
yang duduk di sekolah dasar pada kelas satu belum memiliki kemampuan yang
memadai untuk membaca sumber belajar melalui buku untuk semua mata pelajaran.
Sementara untuk dapat menguasai mata pelajaran, maka siswa harus telah mampu
membaca buku sumber pembelajaran tersebut.
Pentingnya Media pada
pembelajaran di Sekolah Dasar
Keterbatasan kemampuan membaca siswa di
tingkat sekolah dasar mengharuskan guru menggunakanmedia bantu agar dapat
memahami materi yang akan disampaikan. Hal ini di dasarkan pada pertimbangan
bahwa kesulitan yang sering dihadapi oleh siswa SD dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran untuk mata pelajaran sains adalah karena ketidak mampuan siswa SD
membaca sehingga sulit memahami isi materi pelajaran selain yang disampaikan
guru dengan cara lisan.
Karena rendahnya kemampuan siswa membaca,
maka dalam mengajarkan materi pelajaran perlu dipergunakan alat peraga yang
dapat memantau siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru Alat peraga
yang dapat dipergunakan diantaranya adalah alat peraga gambar. Seperti
diketahui bahwa alat peraga adalah merupakan merupakan alat bantu yang
dipergunakan untuk melakukan visualisasi dalam proses belajar mengajar agar
proses belajar mengajar tersebut dapat berlangsung secara efektif. Karena
keterbatasan kemampuan siswa mebaca dalam mata pelajaran sains, maka guru perlu
menggunakan media pembelajaran berupa alat peraga gambar sebagai media grafis
yang dapat membantu siswa untuk memahami materi dan isi pelajaran yang disampaikan
oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.
Media
pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran
terdiri dari beberapa jenis media pengajaran yaitu media foto, grafik, globe,
atlas, film dan sebagainya. Menurut Sudjana (2002) beberapa media pegajaran
yang sering digunakan adalah: Pertama, media Grafis seperti gambar, foto,
grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan sebagainya, Kedua, media
tiga dimensi yaitu model padat, model penampang, model susun, model kerja, mock
up, diorama, Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, OHP dan
Keempat, penggunaan lingkungan sebagai media.
Media grafis adalah media yang digunakan yang
berusaha memadukan antara kata-kata dengan gambar. Dalam bahasa Yunani Grafikos
berarti melukiskan atau menggambarkan garis-garis (Sudjana, 2002). Media
tersebut terdiri dari beberapa jenis yaitu: bagan adalah kombinasi antara media
grafis dan gambar foto yang dirancang untuk memvisualisasikan secara logis dan
teratur mengenai fakta pokok atau gagasan.
Fungsi media pengajaran sebagai alat bantu
untuk dapat meningkatkan dan mempertinggi hasil belajar siswa harus didukung
oleh ketepatan seorang guru dalam memeilih media yang akan dipergunakan dalam
suatu kegiatan proses belajar mengajar. Oleh karena itu seorang guru sebelum
memilih media pengajaran tertentu harus menegetahui betul materi yang akan
diajarkan, metode yang dipilih, kemudian menentukan jenis alat bantu atau media
pengjaran yang akan digunakan. Secara khusus beberapa hal yang perlu
diperhatikan guru dalam menggunakan media pengajaran untuk mempertingi kualitas
pengajaran adalah:
Pertama, guru perlu
memiliki pemahaman media pengajaran antara lain jenis dan manfaat media
pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pengajaran,menggunakan media
sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses
belajar siswa. Kedua, Guru terampil menggunakan dan membuat media
pengajaran sederhana untuk keperluan pengajaran terutama media dua dimensi atau
gambar atau foto serta penggunaan media proyeksi. Ketiga, keefektifan dalam
menilai penggunaan media dalam proses pengajaran.
Nana Sudjana menjelaskan beberapa
kriteria dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran yaitu;
(1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, (2) dukungannya terhadap isi bahan
pelajaran, (3) kemudahan memperoleh media, (4) keterampilan guru
menggunakannya, (5) tersedia waktu untuk menggunakannya, dan (6) sesuai dengan
taraf pikir siswa(Sudjana, 2002).
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas dapat
diketahui bahwa pemilihan media pengajaran harus memperhatikan beberapa pertimbangan
diantaranya adalah ketepatan dengan tujuan pengajaran. Hal tersebut berarti
bahwa media pengajaran yang dipilih harus didasarkan atas tujuan-tujuan
instruksional yang telah ditetapkan oleh guru sebelumnya. Selain itu juga
media pengajaran yang telah dipilih harus disesuaikan engan si bhan
atau materi pengajaran yang akan disampaikan. Dengan demikian bahan
pengajaran yang disampaikan harus diklasifikasikan dan disesuaikan dengan
media yang dipilih bedasarkan sifat bahan pelajaran apakah fakta, konsep atau
generalisasi yang memerlukan bantuan media untuk dpat dSainshami dengan mudah
oleh siswa.
Selain beberapa hal tersebut, juga yang perlu
dipertimbangkan seorang guru dalam memilih media pengajaran adalah
kemampuan guru itu sendiri menggunakan media pengajaran yang dipilihnya.
Apapun jenis media yang dipilih harus disesuaikan dengan kemampuan guru untuk
menggunakan media tersebut. Dan selain itu juga harus disesuaiakn dengan
kemampuan berfikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat
dSainshami dengan mudah oleh siswa.
Selain kriteria tersebut di atas Arsyad
(2002) mengemukakan bahwa kriteria memilih media pengajaran juga harus
memepertimbangkan beberapa hal yaitu: media tersebut praktis, luwes dan
bertahan serta memiliki mutu tekhnis. Media yang digunakan dlam proses belajar
mengajajar haruslah memiliki kualitas dan mutu yang baik meskipun media
tersebut adalah merupakan hasil karya guru sendir, nilainya tidak mahal,
sederhana dan seterusnya. Karena dalam pemilihan media pengajaran tidak perlu
dSainsksakan, karena media pengajaran yang mahal dan memebutuhkan waktu
lama dalam pembuatannya belum tentu menajdi jaminan sebagai media
pengajaran yang terbaik. Media yang diilih seharusya dapat bersifat
fleksibel dan dapat digunakan dimana-mana dengan peralatan yang tersedia
disekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar